Senin, 26 Desember 2011

karya ilmiah


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Di dalam dunia pendidikan yang semakin maju dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan. Pemanfaatan karya ilmiah dalam proses belajar dapat mempertinggi efektifitas dan efesien pencapaian tujuan pengajaran. Oleh sebab itu media pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Banyak guna dan manfaat karya ilmiah dalam pendidikan Salah satunya metode penulisan karya ilmiah yang dapat digunakan dalam kegitan skripsi, tesis, dll.

B.     Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah  “metode penulisan karya ilmiah” Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada : bagaimana kedudukan karya tulis ilmiah di perguruan tinggi ? dan apa maksud dari penulisan makalah dan laporan buku itu ?

C.    Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah metode penulisan karya ilmiah,adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui kedudukan karya tulis ilmiah di perguruan tinggi
2.      Dan untuk mengetahui penulisan makalah dan laporan buku.
BAB
KARYA ILMIAH

A.    KEDUDUKAN KARYA TULIS ILMIAH DI PERGURUAN TINGGI
Diperguruan tinggi pada umumnya kedudukan karya tulis ilmiah sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Dilihat dari jenisnya, karya tulis ilmiah terdiri atas makalah, laporan bab atau laporan buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Dilihat dari tujuan penulisannya, karya ilmiah dibedakankedalam 2 jenis, pertama adalah untuk memenuhi tugas-tugas perkuliahan. Kedua adalah karya tulis ilmiah merupakan syarat yang dituntut dari mahasiswa ketika menyelesaikan program studi.
Sebagai bagian dari tugas-tugas perkuliahan, karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah dan laporan buku atau laporan bab merupakan bagian dari sistem SKS (satuan kredit smester), yaitu para mahadsiswa diluar klegiatan perkuliahan dalam kelas. Jadi makalah dan laporan buku atau laporan bab merupakan konsekuensi logis dari sistem sks.
Skripsi dapat ditempuh oleh mahasiswa S1 yang memenuhi syarat indeks prestasi kumulatif [IPK] sesuai dengan pedoman akademik yang berlaku dan sejauh yang bersangkutan berminat untuk menempuh jalur in. bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan jalur ini dan atau mereka yang tidak berminat, alternative lain dapat di tempuh yaitu jalur SKS. Tesis wajib disusun oleh setiap mahasiswa pancasarjan/program magister[S2] dan disertai wajib disusun oleh setiap mahasiswa program doctor [S3] dalam rangka menyelesaikan studi.
Di samping itu karya tulis ilmiah juga merupakan wahana untuk menyajikan nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoritis hasil-hasil pengkajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa.  Dengan sifat dan kedudukan ini, maka karya tulis ilmiah  dalam lingkungan masyarakat akademik bisa ikut memeperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang keilmuan atau disiplin yang relevan.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah di lingkungan  perguruan tinggi mengemban dua misi, yaitu
1.      Wahana untuk melatih para mahasiswa mengungkapkan pikiran-pikiran secara sistematis, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2.      Memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan.

B.     PENULISAN MAKALAH DAN LAPORAN BUKU
1.      Makalah
a.      Pengetian makalah
Makalah adalah  karya tulis ilmiah mengenai suatu topic tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatub perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan.

b.      Karateristik makalah
Suatu makalah memiliki karateristik sebagai berikut :
1)      Merupakan hasil kajian literature dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
2)      Mendemostrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
3)      Menunjukkan kemampuan terhadap isi dari berbagi sumber yang digunakan.
4)      Mendemonstrasikan kemampuan meramu  berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

c.       Jenis makalah
ada dua jenis makalah yang berlaku di perguruan tinggi, yaitu :
1)      Makalah biasa (ordinary paper)
2)      Makalah posisi (position paper)
d.      Jenis makalah dan jenjang pendidikan
Mengingat karateristik dan terutama tingkat mompleksitasnya, makalah biasa dipersyaratkan sebagai tugas setiap jenjang pendidikan, artinya baik mahasiswa diploma, S1, S2, dan S3 dapat dikenakan tugas membuat makalah. Untuk setiap dua SKS mahasiswa diharapkan dapat membuat satu makalah, jadi mahasiswa yang mengambil beban semester sebesar 20-22 sks diharapkan telah membuat 10-11 makalah.
Selama menjadi mahasiswa S1  merekan diharapkan membuat 2 dan paling banyak 4 makalh posisi. Makalah posisi tersebut berhubungan mata kuliah pokok bidang studi.
Sedangkan untuk tingkat pancasarjan makalah posisi ini diberikan lebih sering dibandingkan jenjang pendidikan dibawahnya, untuk mahasiswa S2 makalah posisi diharuskan bagi setiap mata kuliah Bidang Studi (BS) Setiap semester.
Untuk jenjang S3, makalah posisi sudah merupakan tugas dari tiap mata kuliah BS mahasiswa S3. Mahasiswa S3 harus mampu mendemonstrasikan posisinya dalam setiap mata kuliah  yang ditempuhnya dan harus pula mempertanggungjawabkan posisi tersebut. Dengan demikian, untuk mahasiswa S3 minimal satu makalah posisi untuk setiap mata kuliah BS.
e.       Sistematika makalah
Baik makalah biasa maupun makalah posisi terdiri atas :
1)      Pendahuluan
Dibagian ini dikemukakan persoalan yang akan dibahas (latar belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.
2)      Isi
Mendemonstrasikan kemampuannya dalam menjawab masalah yang diajukan,.
3)      Kesimpulan
Bagian ini merupakan kesimpulan dan bukan bagian isi. Kesimpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dilakukannya dalam bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis makalah tentu saja harus kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
2.      Laporan buku
Laporan buku atau laporan bab pada dasarnya adalah karya ilmiah yang mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa terhadap isi buku  atau bab yang dilaporkan. Dalam bentuk yang lebih tinggi, laporan buku atau laporan bab juga mendemonstrasikan kemampuan analisi dan evaluative mahasiswa. Oleh karena itu laporan buku/bab bukanlah ringkasan atau terjemahan dari buku/bab yang dilaporkan.
Dalam laporan tersebut mahasiswa diharuskan merumuskan isi poko pemikiran dari buku atau ba yamg bersangkutan, serta komentar terhadap isi buku yang dilaporkan.
Sistematika laporan buku adalah sebagai berikut :
Pendahuluan : memberikan gambaran keadaan buku/bab yang dilaporkan seperti judul, pengarang, tahun terbit beserta penerbitan serta alas an pemilihan buku atau bab (bukan alas an formal karena ditugaskan, misalnya).
Isi buku/bab : mengemukakan isi buku dari buku/bab yang dilaporkan sebagai bukti pemahaman pelapor terhadap buku/bab yang dilaporkan.
Komentar : komentar pelapor terhadap isi buku/bab tersebut.
Kesimpulan : kesimpulan tentang buku/bab yang dilaporkan atau implikasi terhadap studi yang dipelajari.
Isi laporan buku, yaitu berupa ringkasan isi buku. Kegiatan ini merupakan inti suatu kegiatan laporan buku. Hal yang perlu diingat dalam membuat ringkasan isi buku adalah penggunaan bahasa pembuat laporan buku, bukan bahasa buku. Dengan demikian pembuat laporan buku tersebut harus mengetahui poko-poko pikiran setiap bagian dalam buku tersebut dan harus dapat menangkap atau memperoleh bagian-bagian yang dipentingkan dalam buku tersebut. Kemudian mengungkapkan kembali dalam bentuk kalimat yang ringkas dengan bahasa sendiri yang bertolak dari poko-poko pikiran tadi. Perbandingan tulisan laporan buku dengan buku aslinya harus proposional dengan tidak menghilanhkan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya.
Bagian simpulan berisi pandangan atau penilaian penulis laporan buku terhadap isi buku. Cara pendekatan yang digunakan pengarang dalam menulis buku, cara penyusunannya, bahasa yang digunakannya, dan teknik pencetakan penerbit buku yang bersangkutan.

Cara membuat laporan buku
Bertolak dari hal-hal di atas, maka diproleh gambaran tentang tulisan laporan buku, sehingga  memberikan kejelasan tentang bentuk tilisan laporan buku. Sebagai pelengkap pemahaman kita., sebaiknya baca pula pembahasan ringkasan dan simpulan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, sehingga kita dapat membandingkan tulisan bentuk ini dengan resensi buku.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh jika kita akan membuat tulisan  laporan buku.
a.       Membaca buku atau artikel yang akan dilaporkan secara keseluruhan dengan berhati-hati dan cermat atau dengan kegiatan membaca pemahaman ;
b.      Setiap memperoleh bagian-bagian yang penting dan pokok pikiran di tulis terlebih dahulu, Agar memudahkan didalam membuat ringkasan ;
c.       Jika terdapat kata-kata yang tidak jelas atau tidak dipahami, segera lihat dalam kamus agar diperoleh pengertiannya ;
d.      Penulisan ringkasan bertolak dari pandangan pengarang ( point of view of the author ), bukan hasil interpretasi ;
e.       Pada ringkasan, kata-kata yang digunakan kata-kata sendiri, bukan kata-kata pengarang yang dikutif dari buku tersebut ;
f.       Hindari sekecil mungkin memberikan penambahan pendapat-pendapat kita dalam bagian ringkasan ;
g.      Memberikan penilaian terhadap keunggulan atau kelemahan buku tersebut secara objektif.






PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa kedudukan karya tulis ilmiah di perguruan tinggi sangatlah penting, dan termasuk bagian tuntutan formal akademik seperti pembuatan sebuah makalah, laporan bab, laporan buku, skripsi, tesis, maupun disertasi. Dan makalah dapat di artikan sebuah topik yang mengenai suatu perkuliahan atau syarat untuk menyelesaikan perkuliahan dalam karya tulis ilmiah, seperti makalah biasa dan makalah posisi. Dan laporan buku/laporan bab suatu pemahaman mahasiswa terhadap isi buku maupun bab dalam karya ilmiah yang.
B.     Saran
Saran dari penulis bila ada kesalahan dalam makalah ini kami minta ma’af, karena kita tidak pernah putus dari kesalahan. Kepada mahasiswa dan mahasiswi kiranya dapat memanfaatkan makalah ini walaupun masih ada kekurangan didalamnya.








DAFTAR PUSTAKA

Djuharie, Otong setiawan dan suherli. 2005. Panduan membuat karya tulis. Bandung: penerbit Yrama widya.

hakikat pengembangan kurikulum dalam TP


HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1.    PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan mata-mata pelajaran yang harus di sampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Sejak zaman Yunani kuno, dalam lingkungan atau hubungan  tertentu pandangan ini masih di pakai sampai sekarang. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilain kegiatan belajar mengajar dan pembelajaran sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum.
     Mauritz Johnson (1967) mengajukan keberatan terhadap konsep kurikulum yang sangat luas seperti yag dikemukakan oleh Ronald Doll. Menurut Jhonson, pengalaman hanya akan muncul apabila terjadi interaksi antara siswa dan lingkungannya. Interaksi sepaerti itu bukan kurikulum tetapi pengajaran.
Berbagai para ahli  memandang kurikulum sebagai rencana pendidikan atau pengajaran. Kurikulum terletak pada ujung tujuan umum atau tujuan jangka panjang. Sedangkan pengajaran pada ujung  lainnya yaitu yang lebih khusus atau tujuan dekat.


2.    PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.        Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2.        Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.        Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.        Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5.        Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

3.    KURIKULUM DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Kurikulum program studi Teknologi Pendidikan (S1), dirancang untuk menyiapkan teknologi pendidikan/pembelajaran serta pendidik dan tenaga kependidikan yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi serta multimedia. Pada saat penyusunan spesifikasi prodi ini, terdapat 2 (dua) jenis kurikulum yang diberlakukan, yaitu kurikulum 2002 untuk mahasiswa angkatan 2002-2007, serta kurikulum 2008 untuk mahasiswa angkatan 2008-2009. Daftar lengkap kurikulum terlampir.



Dukungan Untuk  Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran :
1.             Bimbingan kepada mahasiswa baru, bimbingan akademik pengisian KRS, bimbingan praktikum, bimbingan kerja praktek dan bimbingan penyelesaian tugas akhir/skripsi.
2.             Pelaksanaan tutorial dan asistensi matakuliah.
3.             Tersedianya perpustakaan/Ruang referensi, laboratorium serta sistem teknologi informasi dan komputasi yang cukup lengkap.

PENUTUP
Kesimpulan
            Kurikulum merupakan mata-mata pelajaran yang harus di sampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu : Prinsip relevansi, Prinsip fleksibilitas, Prinsip kontinuitas, Prinsip efisiensi, Prinsip Efektifitas. Kurikulum program studi Teknologi Pendidikan (S1), dirancang untuk menyiapkan teknologi pendidikan/pembelajaran serta pendidik dan tenaga kependidikan yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi serta multimedia.

DAFTAR PUSTAKA